Sinkronisasi Data ESDM dan Percepat Elektrifikasi, Dinas ESDM Papua Barat Gelar Rakornis

ANOKWARI – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Papua Barat menggelar rapat kordinasi teknis guna membangun sistem perencanaan terpadu sektor energi dan sumber daya mineral di Papua Barat, Selasa (30/4/2024).

Rakornis ini diikuti dinas ESDM kabupaten, Bappeda, PLN, pertamina serta Dirjen Minerba Kementerian ESDM melalui zoom online.

Plt. Kepala Dinas ESDM Provinsi Papua Barat, Melkias Werinussa kepada mengatakan kegiatan rakornis tersebut dilakukan untuk mensikronkan data-data terkait elektrifikasi dan esdm dengan mitra terkait seperti PLN, Pertamina, Kementerian ESDM dan juga dinas ESDM di Kabupaten. 

 width=

Plt. Kepala Dinas ESDM Provinsi Papua Barat, Melkias Werinussa.

Pasalnya menurut data Kementerian ESDM terkait elektrifikasi di Papua Barat dikatakan telah mencapai 90 %, sedangkan jika ditilik secara kondisi real masih belum semua wilayah mendapat pasokan listrik yang cukup terutama yang bermukim di daerah terpencil. Dengan demikian, pihaknya ingin mensikronkan data bersama mitra terkait, untuk mengetahui daerah mana yang belum tersentuh sehingga bisa dilakukan percepatan elektrifikasi.

” Jadi Rakornis ini untuk sinkronisasi data kita di sektor ESDM salah satunya terkait elektrifikasi yang harus dipercepat, dan data itu berubah-ubah baik di dinas maupun dari PLN, dan data terakhir yang masuk di Kementerian ESDM bahwa Papua Barat elektrifikasi sudah 90 persen padahal kalau dilihat belum sampai segitu baru sekitar 70 persen, itulah kita ingin sinkronkan data dengan Pusat, PLN dan juga Instansi lain untuk samakan persepsi,” tuturnya.

Melalui rakonis tersebut pihaknya juga ingin mengetahui laporan dari Kabupaten terkait kelistrikan di setiap kampung, guna memetakan wilayah yang harus menjadi prioritas percepatan elektrifikasi.

” Nantinya dengan mengetahui laporan setiap kabupaten, kita bisa intervensi program kerja kabupaten yang nilai elektrifikasinya rendah, itulah yang kita dorong untuk dipercepat,” imbuh Werinussa.

Selain terkait elektrifikasi, juga membahas tentang energi dan sumber daya mineral, dimana lebih mendorong pengelolaan sumber energi baru terbarukan. Salah satunya contohnya adalah pengelolaan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) yang ada di Kabupaten Pegunungan Arfak.

 width=

Diketahui Kabupaten Pegaf menjadi salah satu daerah dengan elektrifikasi rendah di Papua Barat, sehingga di tahun ini Dinas ESDM Provinsi Papua Barat mendorong agar PLTMH dengan kapasitas 150 MW bisa diekspansi menjadi 650 MW sehingga bisa mengaliri listrik seluruh kampung di Pegaf.

Lanjut, Melkias yang juga Asisten II setda Papua Barat ini menamnahkan jika di tahun ini juga ada pembangunan PLTS di 2 kampung masing di Kabupaten Teluk Bintuni dan Teluk Wondama.

” Tahun ini, kita juga akan bangun PLTS di 2 kampung di Bintuni dan Wondama dengan kapasitas bisa mengaliri satu kampung itu dan penerangan jalan,” tambahnya.

 width=

Tak hanya membahas elektrifikasi dan sumber energi terbarukan, Rakornis juga membahas tentang pertambangan minyak dan gas, pertambangan rakyat dan pengelolaan pertambangan galian C agar nanti dapat terstruktur dan mempunyai data yang akurat. (ACM)


Share :

Tidak ada tag terkait.